MEMBUNGKAM

(Gambar di ambil 2 Maret 2017, Malang)

Tertawa terbahak-bahak, berkomentar sesuka hati, bermain sebebas-bebasnya. Bukankah hal yang menyenangkan? Manusia suka dengan semua hal ini. Berbicara tentang liberalisme memang tak lepas dari keterkaitan dengan urusan duniawi. Liberalisme merupakan paham dimana manusia dapat sebebas-bebasnya berekspresi. Akan tetapi, kebebasan itu pasti dikelilingi batasan-batasan. Manusia akan menjadi sama seperti binatang,apabila kebebasan itu hanya menekankan pada rasa bahagia yang tak terkontrol. Euforia, gemerlap, dan candaan seakan-akan menempati porsi yang utama dan tunggal dalam hidup manusia.

Manusia seharusnya diam, bungkam, dan menutup seluruh indra untuk tersadar dalam lamunan kebebasan liar itu. Betapa kerasnya manusia menahan memang sulit untuk melenyapkannya. Namun, ingatlah kita adalah manusia yang berakal budi, manusia memiliki keseimbangan pemikiran dan perasaan. Kesedihan, amarah, kebahagiaan, ketakutan akan menjadi makanan pokok manusia yang pasti dialami. Pengingkaran terhadap hal itu sebenarnya pengingkaran terhadap jati diri manusia. Maka, bangun, bangkit, dan tersadar hidup itu merupakan dinamika emosi dan alangkah indah bila semuanya pernah kita nikmati seutuhnya. (NS)

Comments

Popular Posts