KAWULA


               Berbicara moral, tingkah laku, dan perbuatan tidak dapat diukur dari faktor internal semata. Budaya membabi buta seakan-akan lumrah terjadi dan terasa malah tidak terjadi apa-apa. Mengkritik hanya akan menjadi pemberontak jalur kenyamanan. Terdiam dianggap tak mau berpartisipasi. Manusia yang baik menjadi tidak baik dan seakan-akan melegalkan kejahatan adalah ciri khas manusia era milenial. Kelik-kelik dianggap tabiat lama dan menjadi orang-orang pelamban liberalisme. Budaya politik kawula akhirnya menjadi solusi manusia era ini.  Budaya yang ‘manut’, hanya menjadi pendengar dan pelaksana membuat lebih nyaman daripada berkoar-koar menghabiskan suara.
            Moral, etika, dan perbuatan sebenarnya kesatuan akhlak manusia yang diciptakan selaras dengan hati nurani. Hal ini menjadi dasar sebenarnya manusia tidak asal ikut-ikutan mengikuti budaya. Sebab hati nurani ini memberi sinyal apakah hal ini layak untuk diikuti atau tidak. Namun, hati nurani ini terkadang terkecoh oleh kebiasaan.
Mudah berwacana tetapi sulit praktiknya
            Kalau tidak mulai dari wacana tidak mungkin suatu gagasan perubahan bisa terlaksana. Semua kembali pada pola pikir yang visioner dan percaya bahwa agen perubahan sekecil apapun akan berdampak daripada hanya pasrah saja. (NS)

Comments

Popular Posts